Bayangkan jika Anda menulis pengantar dan mengisi email aplikasi dengan benar, tetapi gagal karena kalimat penutup. Itu sebabnya, selain pembukaan dan isi, penting juga untuk memperhatikan penutupan email!
Bukan hanya untuk email lamaran kerja. Email proposal ke klien, email yang dikirim ke manajer dan kolega, dan berbagai email pertanyaan yang dapat Anda kirim.
Anda harus selalu hati-hati meninjau seluruh konten email untuk memastikan bahwa semua informasi dikirimkan dengan benar.
Jangan sampai Anda salah paham, berikut Glints merangkum cara menutup email beserta contoh kalimat yang bisa Anda gunakan.
Baca selengkapnya di bawah oke!
Pentingnya Menutup Email
Seperti komunikasi verbal seperti halo dan terima kasih, menutup email sama pentingnya dengan komunikasi non-verbal.
Menurut Better Up, ada yang namanya psikologi aturan pick-end.
Artinya, orang membuat penilaian berdasarkan pengalaman atau kesan masa lalu yang tersisa di akhir suatu kegiatan, bukan menggeneralisasi dari pengalaman bersama.
Teori ini cocok untuk menjelaskan fungsi tutup email.
Misalnya, Anda menulis surat tanggapan yang baik kepada klien.
Email berisi pengantar yang menarik dan konten informatif, tetapi di akhir surat Anda tidak memberikan salam terakhir.
Tentu akan ada kendala, dan klien bisa menilai profesionalisme Anda berdasarkan hal tersebut.
Berikut adalah beberapa manfaat yang didapat dengan menulis proposal email penutup yang baik, yaitu:
- komunikasi lebih lancar
- meningkatkan kepercayaan dan profesionalisme
- pesan tersampaikan dengan jelas
Cara menutup surat
1. Kenali penerima email
Siapa yang menerima email memainkan peran penting dalam pemilihan penawaran dan bagaimana Anda harus menutup email tersebut.
Biasanya, email formal digunakan saat Anda mengirimnya ke atasan, manajer, seseorang yang tidak Anda kenal secara pribadi, atau klien bisnis.
Ketika Anda mengirim pesan kepada orang-orang di atas, Anda harus menunjukkan etika dan profesionalisme yang baik.
Sedangkan untuk email informal yang Anda kirim ke teman dan keluarga misalnya, Anda bisa lebih santai saat menulis kesimpulan.
2. Aktifkan garis penutup atau kalimat terakhir
Penutupan jalur atau kalimat terakhir adalah beberapa kalimat sebelum salam terakhir di akhir surat.
Memang mengatakan bahwa tawaran ini tidak hanya untuk mengungkapkan rasa terima kasih, tetapi juga di mana Anda menulis ajakan bertindak atau panggilan untuk bertindak dalam isi email Anda.
Dalam dunia profesional, penting untuk menjaga agar kalimat penutup tetap singkat dan to the point. Berikut adalah contoh kalimat yang dapat Anda gunakan:
“Terima kasih atas kesempatannya. Saya tidak sabar untuk bergabung dengan tim sesuai rencana.”
“Terima kasih atas kesempatannya. Saya tidak sabar untuk bergabung dengan tim seperti yang tertera di surat penawaran.”
3. Gunakan keluar dari email profesional
Jika Anda ingin terlihat profesional, pastikan untuk melakukannya Surelkamu formal.
Tanda Tangan Email ini adalah hal terakhir yang akan dibaca penerima email, jadi Anda tidak ingin meninggalkan kesan buruk.
Beberapa contoh keluar dari email Yang harus dihindari menurut Grammarly, yaitu:
- Kirim salam hangat
- Terima kasih
- – [nama kamu]
- Cinta
- terima kasih dan salam
- psperdamaian
Sebaliknya, Anda bisa menggunakan keluar dari email profesionalmenyukai:
- Sungguh-sungguh
- Salam hangat
- Sungguh-sungguh
- Sungguh-sungguh
- terbaik
4. Hidupkan kontak tanda tangan email
Tanda tangan elektronik juga berperan penting dalam memberikan kesan penutupan email yang profesional dan formal.
Sambil berkreasi tanda tangan emailpastikan Anda menyertakan beberapa informasi di bawah ini:
- nama lengkap
- Tempat kerja saat ini
- Nama lengkap perusahaan hyperlink pergi ke Situs web
- Kontak untuk dihubungi, seperti nomor telepon alternatif atau alamat email
- tautan ke platform media sosial terkait pekerjaan seperti LinkedIn
Misalnya:
Nika Audina
Penulis konten
Gemerlap Indonesia
[email protected]
LinkedIn
Kesalahan yang harus dihindari
Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari saat menutup email, yaitu:
1. Jangan periksa ulang/mengoreksi
Sebelum mengirim email, periksa kembali secara lengkap hingga akhir email.
Beberapa hal kecil yang tetap harus Anda perhatikan adalah penggunaan tanda baca, kapitalisasi, nama, dan kalimat penutup secara profesional.
2. Terlalu formal
Meskipun penutupan formal diperlukan, jangan membuat kata penutup Anda terlalu formal.
Ini akan membuat email Anda tidak alami dan sulit dibaca. Misalnya:
- Semoga sukses
- Sungguh-sungguh
- pada layanan Anda
- Dengan hormat
3. Terlalu informal
Tidak hanya terlalu formal, penutupan yang terlalu informal akan terkesan tidak sopan dan tidak mengenal penerima email.
Misalnya, Anda menambahkan emotikon atau salam yang tidak perlu. Contoh:
- sampai jumpa
- XOXO
- Terima kasih
- damai bung
Contoh Penawaran Email Penutup yang Baik
Berikut adalah contoh kalimat untuk menutup email dalam situasi yang berbeda:
1. Saat mendapatkan pekerjaan
2. Saat melamar pekerjaan
3. Meminta bantuan
Ngomong-ngomong, berikut adalah contoh penutup surat yang baik dan benar.
Untuk menjadi profesional di dunia kerja, jangan lupa untuk menggunakannya saat mengirim dan membalas email ya.
Selain tips di atas, Glints juga punya beberapa tips lain untuk Anda di tempat kerja.
Apa pun? Yuk, klik di sini untuk mencari dan membaca artikel lainnya!