4 Perbedaan Utama Asesmen dan Analisis di Dunia Kerja

Evaluasi dan analisis dilakukan untuk menarik kesimpulan tentang kinerja, efisiensi, kualifikasi, etos kerja seseorang, tetapi tahukah Anda, tidak banyak orang yang memahami perbedaan keduanya.

Setiap perusahaan di bidang atau industri yang berbeda harus menerapkan keduanya sebelum mengambil keputusan penting.

Nah, agar prosesnya berjalan lancar, Glints telah menyiapkan untuk Anda penjelasan tentang perbedaan penilaian dan analisis di bawah ini.

Apa itu penilaian?

Menurut Westminster College, penilaian adalah proses mengevaluasi kinerja, efektivitas, dan kontribusi karyawan terhadap suatu departemen secara keseluruhan.

Dengan demikian, nilai yang dimiliki seseorang atau departemen akan diketahui dari proses evaluasi.

Estimasi dapat memberi Anda wawasan berharga tentang karyawan atau departemen mana yang memberikan nilai paling tinggi bagi perusahaan.

Evaluasi lebih subyektif dan dilakukan oleh manajer. Setiap manajer memiliki standar evaluasinya masing-masing.

Apa itu analisis?

Mengutip Memang, analisis adalah pertimbangan rinci tentang sesuatu.

Tujuan analisis adalah untuk mencari berbagai aspek dari suatu hal atau prosedur guna menentukan cara terbaik untuk melakukannya.

Saat melakukan analisis, Anda menggunakan informasi ilmiah, logika, dan penalaran untuk mendapatkan hasil atau solusi terbaik.

Inilah perbedaan yang paling mencolok antara evaluasi dan analisis.

Analisis harus objektif, tidak peduli seberapa sulit hasilnya.

Perbedaan antara evaluasi dan analisis

Evaluasi dan analisis merupakan dua metode yang terkadang tumpang tindih, terutama dalam dunia kerja.

Meskipun demikian, mereka memiliki perbedaan yang mencolok di antara mereka.

Kedua metode ini sangat penting agar Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

Perusahaan dapat mengevaluasi keadaan perusahaan, kondisi keuangannya dan karyawannya.

Nah, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara penilaian dan analisis menurut Memang.

1. Manfaat

Keuntungan dari analisis adalah Anda dapat membuat penilaian yang objektif dan mempertahankannya.

Anda dapat melakukannya dengan menggunakan metrik yang diambil dari data dan penilaian sebelumnya.

Sedangkan pada saat melakukan evaluasi, beberapa orang mungkin akan memberikan penilaian dan menyajikan sudut pandang yang berbeda.

Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan ide dan pemikiran berbeda di tempat kerja.

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan solusi unik untuk masalah tersebut.

2. Proses

Perbedaan mencolok lainnya antara analisis dan evaluasi terletak pada prosesnya.

Selama analisis, Anda akan mengevaluasi indikator yang mencerminkan produktivitas, kinerja, dan keuntungan individu, tim, atau departemen.

Anda kemudian dapat menarik kesimpulan berdasarkan angka yang muncul di metrik tersebut.

Nah, penilaian biasanya dilakukan setelah selesainya proses analisis.

Penilaian akan difokuskan pada observasi rapat langsung dengan karyawan atau tim.

Dalam prosesnya, karyawan atau tim akan mendapatkan penghasilan Masukan DAN ide ide berhubungan langsung dengan kinerja.

3. Aplikasi

Analisis lebih sering digunakan ketika ingin mengetahui kontribusi individu, tim, departemen, atau organisasi secara keseluruhan terhadap kinerja suatu perusahaan.

Sebaliknya, manajer menggunakan peringkat untuk menarik kesimpulan tentang kinerja individu atau tim. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan observasi dan metrik.

Tim manajemen sangat sering menggunakan analisis dan evaluasi.

Dengan bantuan analisis, manajemen dapat menentukan indikator yang diperlukan untuk setiap komponen perusahaan.

Manajemen kemudian dapat melakukan evaluasi untuk menarik kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.

4. Tujuan

Manajer dan karyawan juga memiliki tujuan yang berbeda ketika melakukan analisis dan evaluasi di dalam ikhtisar kinerja-miliknya.

Tujuan analisis adalah untuk menentukan hasil apa yang dapat diterapkan pada individu, tim, atau departemen, yang kemudian dapat diukur oleh manajer menggunakan metrik.

Sebaliknya, tujuan penilaian adalah untuk menyimpulkan nilai sesuatu.

Mulai dari kontribusi profit perusahaan, reputasi, hingga budaya kerja.

Berikut adalah beberapa perbedaan antara evaluasi dan analisis yang harus Anda ketahui.

Pada dasarnya, Anda bisa menggunakan kedua metode ini untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

Demi menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, Glints telah menyiapkan berbagai tips dan trik untuk Anda dalam bekerja.

Tertarik? Ayo, tekan Di Sini sekarang untuk mengakses berbagai artikelnya secara gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *