6 Kebiasaan Orang yang Memiliki Empati dan Cara Melakukannya

Empati adalah kebiasaan yang bisa dipelajari. Untuk memiliki tingkat empati yang tinggi, Anda harus mempelajari sejumlah kebiasaan penting.

BetterUp menjelaskan bahwa kemampuan berempati membantu Anda membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Hasil penelitian yang dikutip oleh Better Up menunjukkan bahwa orang-orang saat ini kurang berempati karenafokus pada diri sendiri.

Berfokus pada diri sendiri memang tidak salah, namun jangan biarkan diri Anda kehilangan kontak dengan orang lain.

Lalu bagaimana cara menjaga empati terhadap orang lain? Yuk, perhatikan 6 kebiasaan orang berempati berikut ini!

1. Berlatih mendengarkan secara aktif

Orang dengan empati tinggi memiliki kebiasaan untuk selalu aktif mendengarkan atau mendengarkan secara aktif.

Inc mengatakan bahwa untuk benar-benar mendukung dan berempati dengan seseorang, Anda harus terlebih dahulu memahaminya.

Orang yang memiliki kemampuan berempati meluangkan waktu untuk memahami preferensi orang lain.

Mendengarkan secara aktif adalah cara untuk mengasimilasi informasi dan menghindari kesalahpahaman sehingga jawaban Anda tidak salah.

REKOMENDASI  Tanggung Jawab, Jenis Sertifikasi, Skills, dan Gaji

Beberapa teknik mendengarkan secara aktif praktiknya termasuk menghilangkan gangguan dan menjaga kontak mata dan bahasa tubuh saat berbicara dengan orang lain.

2. Jangan ragu untuk bertanya

Menurut Human Science, rasa ingin tahu dan bertanya adalah cara untuk meningkatkan empati.

Anda bisa mulai menerapkannya dengan memperhatikan detail cerita orang lain.

Pertanyaan dalam hal ini adalah jawaban yang diberikan setelah pengajuan aplikasi. mendengarkan secara aktif.

Pertanyaan yang sering diajukan menunjukkan bahwa Anda peduli dengan cerita yang diceritakan.

Namun, saat mengajukan pertanyaan, Anda bisa menghindari hal-hal yang terlalu pribadi dan menghakimi.

Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan:

“Menurut Anda bagaimana situasi ideal dari kondisi ini?”
Bagaimana perasaan Anda setelah mereka mengatakannya?

3. Memahami komunikasi non-verbal

Komunikasi tidak hanya secara verbal. Ketika Anda terbiasa menunjukkan empati, itu akan membentuk kebiasaan dan pemahaman komunikasi non-verbal.

Misalnya, jika Anda merasakan ketegangan meningkat selama rapat di tempat kerja, Anda akan menjauhkan diri dari rekan kerja yang sedang bertengkar.

Tanda-tanda tak terucapkan seperti situasi di atas adalah komunikasi non-verbal yang hanya bisa Anda pahami saat Anda mencoba berempati.

Mengabaikan hal ini dan tidak menghindari situasi seperti yang dijelaskan di atas adalah kebiasaan orang dengan tingkat empati yang tinggi.

Kemampuan Anda untuk memahami komunikasi nonverbal dapat dilatih dengan melatih kepekaan dan berusaha untuk lebih mengontrol diri sendiri.

REKOMENDASI  Panduan untuk Kamu yang Ingin Memulai Karier Software Engineer

4. Memahami sudut pandang orang lain

Kebiasaan orang berempati tinggi selanjutnya adalah kemampuan untuk perspektif atau mencoba memahami sudut pandang orang lain.

Mereka akan memposisikan diri dari sudut pandang orang lain agar lebih memahami apa yang mereka hadapi.

Anda dapat mempraktikkannya secara internal dengan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda saat menanggapi masalah.

Apalagi saat Anda harus berhadapan dengan orang sulit atau memiliki masa lalu yang buruk, Anda harus bisa berubah. pemikiran dan pastikan Anda mampu menunjukkan empati.

Bahkan jika Anda tidak bisa berempati dengan hal-hal yang tidak Anda setujui, berlatihlah. perspektif membantu Anda tetap berhubungan dengan dunia luar.

5. Tidak memihak

Kebiasaan lain dari orang yang sangat berempati adalah memberi. zona bebas penghakiman atau area yang bebas dari penghakiman kepada siapa pun.

Tidaklah cukup hanya mendengarkan secara aktif ketika seseorang terbuka kepada Anda, mendukung dan tidak menghakimi.

Tips latihannya adalah hindari penggunaan kata-kata yang cenderung menghakimi, seperti:

“Kamu benar-benar tidak bisa dipercaya, kamu tidak bisa …”
Apa yang membuatmu percaya pada penipu ini?
Sepertinya tidak terlalu sulit…

6. Jeda dan jangan langsung menjawab

Artinya, Anda memberikan waktu dan kesempatan kepada lawan bicara untuk menyelesaikan cerita.

Jangan menyela atau bahkan menyuruhnya berhenti, meskipun Anda merasa sudah mengetahui akhir cerita atau jawaban yang harus diberikan.

REKOMENDASI  5 Tips Menyusun CV Motion Graphic Designer

Kemudian juga, sebelum memberikan jawaban, gunakan mendengarkan secara aktif memproses dan menghasilkan respons yang ditargetkan.

Reaksi Anda akan sangat memengaruhi perasaan dan pikiran mereka.

Ini adalah kebiasaan orang yang memiliki empati. Anda bisa mulai mencoba menerapkannya dari sekarang. Ya.

Kemampuan berempati akan menguntungkan Anda baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.

Mendengarkan dan mengakui sudut pandang yang berbeda juga membantu Anda memahami orang lain dengan lebih baik.

Untuk mengasah dan meningkatkan empati Anda, Glints juga telah menyiapkan banyak cara untuk Anda praktikkan.

Yuk, cari tahu semua caranya dengan Klik disini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *