Pengertian Agraris: Inilah Peluang dan Tantangan yang Dihadapi

Agraris adalah suatu negara yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Kali ini HOOQ.ID akan membahas seputar agraris beserta perbandingannya dengan sistem ekonomi lainnya. Simak selengkapnya berikut ini.

 

Summary:

  • Agraris adalah suatu keadaan di mana pekerjaan utama penduduk suatu negara adalah bertani.
  • Karena sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan dan penting bagi masyarakatnya, negara agraris memprioritaskan sektor pertanian sebagai sumber dayanya.

 

Pengertian Agraris

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), agraris memiliki tiga pengertian. Di antaranya adalah pengertian agraris mengenai pertanian atau tanah pertanian, mengenai pertanian atau cara hidup petani, dan bersifat pertanian.

Agraris adalah suatu keadaan di mana profesi penduduk suatu negara sebagian besar adalah bertani.

Negara agraris lebih mengutamakan sektor pertanian sebagai sumber dayanya karena memberikan kontribusi yang sangat tinggi dan sangat penting bagi masyarakatnya.

agraris adalah

Ilustrasi Agraris. Sumber: Pexels.com

 

Pengertian Agraris Menurut Para Ahli

Ada beberapa pandangan mengenai pengertian agraris. Menurut Van Aarsten, pertanian atau agraris adalah kegiatan manusia untuk memperoleh hasil bumi yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

Kegiatan pemanfaatan ini kemudian disempurnakan dari waktu ke waktu untuk melestarikan atau mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan tersebut.

Selanjutnya, menurut Karwan A. Salikin, pengertian agraris adalah agroekosistem yang tidak dapat terpisahkan oleh subsistem kesehatan maupun manusia. Ini berkaitan untuk saling menopang sistem kehidupan bersama.

Sementara itu, pengertian agraris menurut Sri Sulestari adalah usaha pengolahan tanah menjadi lahan yang dapat ditanam tanaman-tanaman yang menjadi sumber pangan.

[Baca Juga: Apa itu Produsen? Ini Peran, Fungsi, Hingga Tantangannya!]

 

Karakteristik Agraris

Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Dengan dukungan lahan dan tanah yang subur, tanah Indonesia dapat menghasilkan bermacam sayuran hingga buah-buahan.

Adapun ciri-ciri atau karakteristik negara agraris adalah sebagai berikut:

 

#1 Sebagian Besar Penduduknya Bertani

Ciri utama dari sebuah negara agraris adalah warga negaranya mayoritas bekerja sebagai petani. Negara agraris menghasilkan banyak hasil pertanian.

Artinya, semakin besar hasilnya maka akan semakin banyak membutuhkan sumber daya manusia untuk membantu mengelola agrarianya.

 

#2 Lahan yang Luas dan Subur

Sektor agrarian tentu sangat bergantung pada tanah atau lahan yang luas dan juga subur. Semakin luas tanahnya maka semakin banyak tanaman pertanian yang negara hasilkan.

Selain itu, tanah yang subur akan memudahkan petani dalam mengelola ladang dan hasilnya pun akan semakin berkualitas. Oleh karena itu, negara agraris biasanya besar dan luas.

 

#3 Air yang Berlimpah dan Berkualitas

Meski sebagian besar dari permukaan bumi adalah wilayah perairan, namun tidak semua negara memiliki air yang cukup bahkan ada yang terus mengalami kekeringan.

Negara yang mendapatkan air pun belum tentu memiliki air yang berkualitas. Sedangkan untuk menjadi negara agraris harus memiliki air yang berlimpah serta berkualitas.

Hal ini karena tanaman memerlukan air yang baik agar hasilnya pun berlimpah.

 

#4 Memiliki Ketahanan Pangan

Sebagaimana negara agraris mampu menghasilkan bahan-bahan pangan tersebut, artinya tidak perlu impor dari negara lain karena negara sudah menghasilkannya sendiri.

Negara agraris tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan makanan warganya sendiri, tetapi juga bisa memberikan makanan negara lain.

 

#5 Produsen Berbagai Jenis Pertanian

Berkaitan dengan poin keempat, karakteristik negara agraris yang selanjutnya adalah mampu menghasilkan lebih dari satu jenis hasil pertanian.

Hasil pertanian yang negara dapatkan pun dalam jumlah yang relatif besar sehingga mampu untuk mengekspor hasil tersebut ke berbagai negara lainnya.

 

Aspek Hukum dan Kebijakan Agraris

Aspek hukum dan kebijakan agraris mengacu pada peraturan hukum yang mengatur hubungan-hubungan di bidang pertanian, pertanahan, dan pengelolaan sumber daya alam terkait.

Beberapa aspek kunci dalam hukum dan kebijakan agraris di Indonesia termasuk:

 

#1 Hak Pertanahan

  • Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) yang mengatur tentang hak atas tanah, termasuk hak milik, hak guna usaha, dan hak pakai.
  • Sistem pendaftaran tanah dan pemetaan untuk meningkatkan kejelasan status kepemilikan.

 

#2 Reformasi Agraria

  • Kebijakan reformasi agraria yang bertujuan untuk mendistribusikan tanah secara adil, termasuk melalui program pemberian sertifikat tanah kepada masyarakat.
  • Program redistribusi tanah untuk mengurangi ketidaksetaraan kepemilikan tanah.

 

#3 Pengelolaan Sumber Daya Alam

  • Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan peraturan lainnya yang mengatur tentang pengelolaan hutan dan sumber daya alam lainnya.
  • Kebijakan pertanian berkelanjutan dan pelestarian lingkungan, seperti penerapan praktik pertanian organik dan agroforestri.

 

#4 Hak Tenaga Kerja Pertanian

  • Regulasi perlindungan tenaga kerja pertanian, termasuk hak-hak pekerja dan keamanan kerja.
  • Upaya untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi petani.

[Baca Juga: 10 Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil, Tertarik Mencobanya?]

 

#5 Konservasi Tanah dan Air

  • Program konservasi tanah dan air untuk mencegah erosi tanah dan degradasi lahan.
  • Kebijakan pengelolaan air dan irigasi untuk mendukung produksi pertanian.

 

#6 Pengaturan Pasar Pertanian

  • Regulasi pasar dan perdagangan pertanian untuk mengamankan hak petani dan mencegah praktik monopoli.
  • Kebijakan yang mendukung peningkatan nilai tambah produk pertanian.

 

#7 Pemberdayaan Petani

  • Program pelatihan dan pendidikan untuk petani.
  • Inisiatif pemberdayaan ekonomi petani melalui akses ke kredit, teknologi, dan pasar.

 

#8 Penyelesaian Sengketa Pertanahan

  • Sistem penyelesaian sengketa pertanahan, termasuk melalui Badan Pertahanan Nasional (BPN) dan peradilan.

 

Perubahan dan Tantangan

Perubahan dan tantangan agraris mencakup berbagai transformasi dan hambatan yang mempengaruhi sektor pertanian di suatu negara atau wilayah.

Penggunaan teknologi pertanian modern, perubahan struktur kepemilikan lahan, perubahan iklim, peningkatan urbanisasi, dan globalisasi merupakan beberapa perubahan agraris.

Di sisi lain, ada sejumlah tantangan utama yang sering masyarakat hadapi dalam konteks agraris.

Seperti ketidaksetaraan dalam akses sumber daya, ketahanan pangan, penurunan ketersediaan air, harga yang tidak stabil, dan penggunaan pestisida serta bahan kimia pertanian.

[Baca Juga: Agribisnis: Manfaat, Contoh, dan Prospeknya Bagi Pengusaha]

 

Peluang Ekonomi Agraris

Di tengah dinamika perubahan global, sektor agraris tidak hanya melibatkan tantangan, tetapi juga menyimpan beragam peluang ekonomi yang menjanjikan.

Pertanian, dengan seluruh keberagaman dan kompleksitasnya memberikan fondasi bagi peluang-peluang pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Agraris memiliki peluang untuk mengadopsi teknologi dan inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Penerapan pertanian berkelanjutan dan diversifikasi produk juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing.

Peluang ekonomi agraris juga mencakup ekspansi pasar global, pertanian organik, dan produk bernilai tambah.

Dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang ini, sektor agraris dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan.

Jika ingin terjun ke dunia bisnis, selain memperhatikan peluang yang ada. Pastikan untuk mempelajari cara mengelola keuangannya agar operasional berjalan lancar. 

Sebagai referensi, yuk, baca ebook gratis dari HOOQ.ID Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis dan tonton juga tayangan yang tersemat berikut ini.

 

 

Perbandingan Agraris dengan Sistem Ekonomi Lainnya

Sistem ekonomi agraris, industri, dan pasca-industri menunjukkan perbedaan mendasar dalam struktur, fokus, dan dampaknya terhadap ekonomi.

Sistem agraris menempatkan pertanian sebagai sektor utama dengan mayoritas penduduk terlibat dalam kegiatan pertanian. Orientasinya yakni pada produksi pangan dan sumber daya alam.

Dalam sistem ekonomi industri, fokusnya beralih ke sektor manufaktur dan pengembangan teknologi. Urbanisasi meningkat, dan produksi massal menjadi kunci.

Pemindahan tenaga kerja dari pertanian ke industri menciptakan pergeseran ekonomi yang signifikan. Sementara itu, sistem ekonomi pasca-industri menitikberatkan pada sektor jasa, teknologi informasi, dan inovasi.

Urbanisasi mencapai puncaknya dengan masyarakat terlibat dalam pekerjaan intelektual dan kreatif.

Agraris mempertahankan hubungan yang erat dengan alam, industri menekankan produksi massal, sedangkan pasca-industri memfokuskan pada jasa dan teknologi.

Perbandingan ini mencerminkan evolusi struktural ekonomi seiring perubahan zaman dan perkembangan masyarakat dari agraris ke industrialisasi. Selanjutnya, ke ekonomi berbasis pengetahuan dan jasa.

 

Studi Kasus Negara-negara dengan Sistem Agraris yang Kuat

Beberapa negara menunjukkan kekuatan sistem agraris yang menjadi tulang punggung perekonomian negara.

Meskipun beberapa negara telah mengalami industrialisasi, sektor pertanian masih berdampak yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menyediakan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk.

Salah satu contohnya adalah India, di mana sektor pertanian mendominasi dengan mayoritas populasi terlibat dalam kegiatan pertanian.

India memproduksi berbagai tanaman pangan, hortikultura, dan produk peternakan, menjadikan pertanian sebagai pilar ekonomi dan sumber pekerjaan utama.

Brasil juga menonjol dengan sistem agraris yang kuat. Negara ini memiliki lahan pertanian yang luas dan kondisi iklim yang mendukung untuk produksi kedelai, daging sapi, dan produk pertanian lainnya.

Selain itu, China juga tetap mempertahankan sektor pertanian yang kuat meskipun tengah mengalami industrialisasi yang cepat. Produksi beras dan berbagai produk pertanian lainnya menjadi kunci dalam menyediakan pangan untuk populasi yang besar.

Pemerintah China berinvestasi dalam teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai ketahanan pangan.

Berikutnya, Indonesia dengan sektor pertanian yang mencakup produksi padi, kelapa sawit, dan kopi yang menunjukkan keberagaman dalam sistem agrarisnya.

Meskipun ada upaya diversifikasi ekonomi, pertanian tetap menjadi pilar ekonomi di beberapa wilayah, terutama melibatkan petani kecil.

Kemudian, Vietnam juga berhasil meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat kemiskinan di daerah pedesaan melalui reformasi pertanian.

Produksi padi yang tinggi dan sektor perikanan yang berkembang menunjukkan peran penting pertanian dalam pembangunan ekonomi.

 

Bantu Perkembangan Ekonomi Agraris di Indonesia

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki sumber daya alam yang beraneka ragam, baik wilayah daratan maupun perairan yang cukup luas.

Sektor pertanian di Indonesia berperan penting untuk meningkatkan sektor perekonomian dan untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan.

Namun, masih terdapat berbagai masalah yang membuat sektor pertanian Indonesia tidak mengalami perkembangan pesat seperti negara-negara pertanian lainnya.

Masalah tersebut terjadi karena masih belum ada penanganan serius dari pemerintah pusat atau daerah mengenai persoalan pertanian di Indonesia.

Agar sektor pertanian di Indonesia dapat berkembang maju, yuk, bantu pemerintah mendapatkan modal dalam menyediakan kebutuhan di sektor pertanian melalui investasi pada SBN.

Sebagai pemula, Anda bisa membaca ebook Cerdas Berinvestasi Sambil Bantu Negara untuk menambah referensi terkait investasi pada Surat Berharga Negara (SBN).

Konsultasikan juga rencana masa depan Anda bersama Perencana Keuangan HOOQ.ID yang tersertifikasi, untuk mendapatkan advice terbaik dari ahlinya seputar keuangan dan investasi.

Hubungi Customer Advisory via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini dan buat janji temu sekarang juga!

konsul - PERENCANAAN KEUANGAN Q3 23

 

Disclaimer: HOOQ.ID adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.

HOOQ.ID bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

 

Apakah Sobat HOOQ.ID sudah memahami karakteristik beserta perubahan dan tantangan dalam konteks agraris?

Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar, dan bagikan artikel ini ke orang-orang terdekat Anda untuk menambah referensi mereka. Semoga bermanfaat!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Editor: Muhammad Dicky Syaifudin

Sumber Referensi:

  • Arini Nuranisa. 31 Mei 2023. Agraris Adalah Negara dengan Mayoritas Penduduk Petani, Ini Keuntungan dan Masalah yang Dihadapi. Liputan6.com – https://shorturl.at/INWZ7
  • Devita Savitri. 16 Desember 2022. Agraris: Pengertian dan Contohnya di Berbagai Sektor. Detik.com – https://shorturl.at/hrzX3
  • Geograf. 10 Oktober 2023. Pengertian Agraris: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli. Geograf.id – https://shorturl.at/chCZ0
  • Ike Nofalia, S.Kom. 29 September 2020. Apa yang Dimaksud dengan Ekonomi Agraris. HOOQ.ID.com – https://shorturl.at/ovzMO
  • Tim Redaksi. Negara Agraris: Pengertian – Karakteristik dan Contohnya. Haloedukasi.com – https://shorturl.at/afqz0

 

Sumber Gambar:

Pengertian Agraris: Inilah Peluang dan Tantangan yang Dihadapi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *