Kejutan termal kondisi di mana suhu tubuh naik ke tingkat yang berbahaya akibat cuaca yang terlalu panas.
Bagi anda yang sering berolahraga di udara terbuka pada siang hari atau sedang pekerja lapangan harus mewaspadai bahaya sengatan panas.
Menurut BMKGfenomena”gelombang panasatau gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu yang luar biasa panas yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih.
Ayo cari tahu lebih banyak tentang pitam panas melalui informasi yang telah kami susun untuk Anda.
Apa itu kejutan termal?
meluncurkan HarvardHealth, pitam panas adalah bentuk sengatan panas yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.
Ini biasanya terjadi akibat terlalu banyak aktivitas fisik pada suhu tinggi.
Ketika Anda mengalami pitam panassuhu tubuh Anda akan naik hingga 40,5 derajat Celcius atau lebih tinggi.
Suhu yang tinggi ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik tubuh hingga kematian.
Gejala serangan panas
Tanda-tanda bahwa seseorang telah dipukul pitam panas Menurut WebMD biasanya timbul gejala seperti :
- kejang
- lemah
- sakit kepala
- mual dan muntah
- napas pendek
- kelemahan otot dan kram
- kulit merah dan kering
- denyut jantung
- tidak berkeringat bahkan pada suhu tubuh yang tinggi
- peningkatan suhu tubuh hingga suhu 40 derajat Celcius atau lebih.
- perubahan perilaku, seperti kebingungan, disorientasi, atau ketakutan
Jika Anda atau mengenal seseorang yang mengalami beberapa gejala pitam panassegera memberikan pertolongan pertama.
Bagaimana mencegah Kejutan termal
Kutipan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pitam panas dapat memperburuk kondisi pasien dan menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui langkah-langkah untuk mencegah akibat buruk. pitam panas.
Ketika indeks panas tinggi, Anda harus menghindari keluar dan tinggal di tempat yang sejuk.
Jika Anda tetap harus berolahraga di luar ruangan, lakukan langkah-langkah berikut untuk mencegahnya. pitam panas The Mayo Clinic melaporkan.:
1. Kenakan pakaian yang tepat
Kenakan pakaian longgar berwarna terang. Ini karena pakaian gelap cenderung menyerap lebih banyak cahaya dan panas.
Kenakan juga masker dan topi bertepi lebar. Jenis topi ini dapat membantu menutupi wajah Anda untuk melindunginya dari panas.
2. Tabir surya
Oleskan tabir surya ke seluruh area kulit Anda 15 hingga 30 menit sebelum meninggalkan rumah.
Pilih tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk perlindungan maksimal.
Tabir surya merupakan produk perawatan yang dapat melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.
Sinar UVA dan UVB sendiri dapat merusak DNA dalam sel kulit hingga meningkatkan risiko kanker.
3. Jaga agar tubuh Anda tetap terhidrasi
Asupan cairan yang cukup oleh tubuh untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi sering disalahartikan sebagai rasa haus biasa.
Padahal, saat kita kehilangan cairan berlebih di dalam tubuh, dehidrasi bisa menyebabkan tubuh kita tidak bisa berfungsi dengan baik.
Minumlah setidaknya delapan gelas air sesuai anjuran. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah atau sayuran setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dan sehat.
4. Jadwalkan ulang aktivitas Anda
Sesuaikan jadwal yang mengharuskan Anda berada di luar pada waktu yang paling sejuk, pagi atau sore hari.
Selalu pantau informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika sebagai bahan pertimbangan sebelum merencanakan kegiatan, khususnya di luar ruangan.
Jika memungkinkan, tunda aktivitas aktif di luar ruangan saat cuaca panas.
Jika Anda atau mengenal seseorang yang mengalami kejang pitam panassegera berikan pertolongan pertama dengan menurunkan suhu tubuh.
Bila perlu segera hubungi layanan darurat fasilitas medis terdekat atau nomor darurat di Jakarta yaitu 118 dan 119.
Ini adalah informasi tentang pitam panas mulai dari pemahaman hingga cara pencegahannya.
Mau info kesehatan lainnya?
Anda dapat dengan mudah menemukannya di blog Glints.
Mulai dari cara menjaga kesehatan, tentang pola hidup sehat dan diakhiri dengan berbagai tips meningkatkan produktivitas dalam bekerja, semuanya masuk dalam kategori Kesehatan Kerja.
Yuk, klik di sini untuk mengunjungi artikel kesehatan kerja lainnya.