Kerjasama itu tidak berlangsung lama, satu per satu broker mulai “berguguran” karena terbukti berbuat ulah. Traders Family tidak segan-segan untuk menghentikan kerjasama bila partner kami melakukan kecurangan. Dari pengalaman ini Traders Family mengeluarkan program Client Protection sebagai bentuk pertahanan client bila mengalami kecurangan dari broker.
Bahkan, di tahun 2015 ini kami memutus kerja sama dengan Futures Galleria yang telah 5 tahun menjadi partner Traders Family. Keputusan berat ini kami ambil demi menjaga komitmen Traders Family untuk selalu melindungi klien dari segala bentuk kecurangan broker.
Keputusan kami ternyata menjadi pukulan besar bagi Maxrich Group Ltd (MRG), – holding company Futures Galleria. Traders Family menyarankan para client di bawah kami untuk menarik dana-nya di Futures Galleria, karena kami sudah tidak bisa memberikan Client Protection di broker Futures Galleria lagi.
Maxrich Group (MRG) menawarkan rekonsiliasi kerja sama kepada kami. Senjata utama kami saat itu adalah 20,000 lebih client Traders Family. Kami yakin MRG tidak mau kehilangan good business itu. Tito memang sudah mengenal MRG sejak lama dan mengetahui kebesaran MRG khususnya di Asia. Maka Traders Family menerima penawaran kerjasama kembali dengan MRG asalkan mereka mengikuti semua persyaratan dari Traders Family.
Lewat dari kasus dengan Futures Galleria, datang lagi masalah berikutnya, portfolio trading “Johnpaul77” mengalami kerugian hampir 20%. Sebenarnya nilai kerugian itu tidak menjadi masalah besar bagi kami, namun ternyata ada collateral damage di sisi subscriber.
Sebagian besar subscriber sama sekali tidak menerapkan money management ketika menyalin signal trading tim Johnpaul77. Sehingga ketika tim kami rugi 20%, kerugian mereka berkali-kali lipat lebih besar, karena mereka menggunakan modal seminim mungkin. Tapi dalam sistem copy trade, yang paling disalahkan justru pihak signal provider.
Tim Johnpaul77 tidak tinggal diam, tim berusaha untuk melayani setiap complaints ataupun chat yang masuk ke website kami. Bahkan kami berusaha menerbitkan trading signal tambahan untuk menutupi kerugian para subscriber secepat mungkin.
Namun tindakan itu malah menjadi bumerang untuk tim Johnpaul77, kondisi mental kami drop dari hari ke hari karena melanggar trading plan kami sendiri. Sampai di satu titik Tito dan tim Johnpaul77 memutuskan untuk meninggalkan sistem copy trade dan merelakan income Rp 2 Miliar/bulan sebagai signal provider untuk tujuan jangka panjang.
Belajar dari pengalaman sebagai signal provider, tim Johnpaul77 memilih untuk hanya menerima client privat yang sudah paham akan resiko. Namun ada ganjalan di hati kami akan idealisme memajukan trader Indonesia. Kami sepakat untuk menebus hutang ini, melalui jalur edukasi dengan membuat program TFCampus.
TF Campus telah mengedukasi lebih dari 1.000 trader Indonesia.
Bahkan, di tahun 2015 ini kami memutus kerja sama dengan Futures Galleria yang telah 5 tahun menjadi partner Traders Family. Keputusan berat ini kami ambil demi menjaga komitmen Traders Family untuk selalu melindungi klien dari segala bentuk kecurangan broker.
Keputusan kami ternyata menjadi pukulan besar bagi Maxrich Group Ltd (MRG), – holding company Futures Galleria. Traders Family menyarankan para client di bawah kami untuk menarik dana-nya di Futures Galleria, karena kami sudah tidak bisa memberikan Client Protection di broker Futures Galleria lagi.
Maxrich Group (MRG) menawarkan rekonsiliasi kerja sama kepada kami. Senjata utama kami saat itu adalah 20,000 lebih client Traders Family. Kami yakin MRG tidak mau kehilangan good business itu. Tito memang sudah mengenal MRG sejak lama dan mengetahui kebesaran MRG khususnya di Asia. Maka Traders Family menerima penawaran kerjasama kembali dengan MRG asalkan mereka mengikuti semua persyaratan dari Traders Family.
Lewat dari kasus dengan Futures Galleria, datang lagi masalah berikutnya, portfolio trading “Johnpaul77” mengalami kerugian hampir 20%. Sebenarnya nilai kerugian itu tidak menjadi masalah besar bagi kami, namun ternyata ada collateral damage di sisi subscriber.
Sebagian besar subscriber sama sekali tidak menerapkan money management ketika menyalin signal trading tim Johnpaul77. Sehingga ketika tim kami rugi 20%, kerugian mereka berkali-kali lipat lebih besar, karena mereka menggunakan modal seminim mungkin. Tapi dalam sistem copy trade, yang paling disalahkan justru pihak signal provider.
Tim Johnpaul77 tidak tinggal diam, tim berusaha untuk melayani setiap complaints ataupun chat yang masuk ke website kami. Bahkan kami berusaha menerbitkan trading signal tambahan untuk menutupi kerugian para subscriber secepat mungkin.
Namun tindakan itu malah menjadi bumerang untuk tim Johnpaul77, kondisi mental kami drop dari hari ke hari karena melanggar trading plan kami sendiri. Sampai di satu titik Tito dan tim Johnpaul77 memutuskan untuk meninggalkan sistem copy trade dan merelakan income Rp 2 Miliar/bulan sebagai signal provider untuk tujuan jangka panjang.
Belajar dari pengalaman sebagai signal provider, tim Johnpaul77 memilih untuk hanya menerima client privat yang sudah paham akan resiko. Namun ada ganjalan di hati kami akan idealisme memajukan trader Indonesia. Kami sepakat untuk menebus hutang ini, melalui jalur edukasi dengan membuat program TFCampus.
TF Campus telah mengedukasi lebih dari 1.000 trader Indonesia.