Bisnis syariah bisa menjadi alternatif positif bagi pengusaha dalam negeri. Pemeluk agama Islam banyak menjadikan ide bisnis ini karena punya pangsa pasar yang luas.
Bagaimana lingkup bisnis syariah? Temukan jawabannya dalam ulasan HOOQ.ID berikut ini!
Summary:
- Bagi orang muslim, bisnis adalah tentang menjalankan amanah dari Allah dan membangun akhlak mulia, bukan hanya mencari keuntungan.
- Ada beberapa aspek dasar yang penting dalam konsep bisnis syariah, seperti produk halal, bebas dari unsur riba, hingga perdagangannya harus dilakukan secara adil.
Apa yang Dimaksud Bisnis Syariah
Muslim adalah individu yang berikrar tulus atas keesaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad SAW. Ikrar ini mewajibkan kepatuhan kepada Allah dan Rasul-Nya dalam segala aspek kehidupan, termasuk bisnis.
Dalam berbisnis, seorang muslim diwajibkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan menghindari riba.
Perilaku menyimpang seperti mengurangi timbangan, memalsukan barang, dan berbohong adalah hal yang terlarang.
Bagi muslim, bisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang menjalankan amanah dari Allah dan membangun akhlak mulia.
Setiap individu muslim akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya, termasuk perilaku bisnisnya di hadapan Allah SWT.
Dalam buku “Bisnis Syariah: Suatu Alternatif Pengembangan Bisnis yang Humanistik dan Berkeadilan”, bisnis syariah diartikan sebagai aktivitas jual beli yang mengedepankan prinsip halal dan haram, tanpa batasan jumlah kepemilikan harta yang diperdagangkan.
Prinsip ini didasarkan pada ayat Al-Baqarah ayat 42, yang melarang percampuran antara hak dan batil. Berbeda dengan bisnis liberal, bisnis syariah terikat norma halal, haram, dan bahkan syubhat (meragukan).
Keuntungan yang diperoleh tanpa ridha Allah tidak membawa keselamatan, bahkan berpotensi membawa kesengsaraan.
Bagi umat Islam, menjalankan bisnis syariah bukan hanya soal mencari keuntungan, tetapi juga tentang ketaatan kepada Allah SWT. Harta yang diperoleh dengan cara yang diridhai Allah akan membawa kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Perbedaan antara Bisnis Syariah dan Konvensional
Berikut adalah perbedaan antara bisnis syariah dengan konvensional:
[Baca Juga: Perencanaan Keuangan Syariah, Kenali Tujuan Hingga Prinsipnya]
Hukum Bisnis Syariah
Berbeda dengan hukum bisnis konvensional yang berfokus pada aspek duniawi seperti kuantitas dan profit, hukum bisnis syariah berlandaskan pada konsep halal dan haram dalam muamalah.
Konsep ini mencakup seluruh aspek transaksi, mulai dari perolehan dan pemanfaatan aset, perjanjian bisnis, hingga aktivitas finansial.
Sebuah bisnis dikategorikan halal apabila seluruh unsur jual belinya sejalan dengan syariat Islam. Di sisi lain, bisnis yang mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan ketentuan agama Islam dikategorikan haram.
Prinsip ini menjadi landasan utama dalam menjalankan bisnis syariah, di mana aspek moral dan etika menjadi pilar fundamental, bukan sekadar perolehan keuntungan semata.
Hal ini mencerminkan komitmen untuk membangun sistem ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Jika Sobat HOOQ.ID berencana menggeluti bisnis ini, pastikan Anda memahami pengelolaan keuangan yang sesuai dengan syariah. Untuk mendapatkan advice lebih lanjut, Perencana Keuangan HOOQ.ID siap membantu.
Mari buat janji konsultasi secara 1 on 1 dengan cara klik banner di bawah ini atau hubungi WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.
Konsep Bisnis Syariah
Banyak orang yang masih menganggap bahwa menjalankan bisnis sesuai dengan konsep syariah adalah sesuatu yang sulit. Padahal tidak juga.
Sama seperti saat Anda mempelajari suatu hal yang baru, jika Anda mengetahui apa dasar-dasarnya, maka Anda bisa dengan lebih mudah menjalankannya.
Menurut Dr Muhammad Syafii Antonio yang seorang pakar ekonomi syariah, ada beberapa konsep dasar yang harus Anda ketahui dan jalankan untuk bisa menjalankan bisnis sesuai dengan hukum-hukum syariat:
#1 Produk yang Dijual Harus Halal
Aspek barang atau jasa yang dijual menjadi hal yang penting dalam menjalankan konsep bisnis syariah. Dalam bisnis syariah, sesuatu yang haram menurut syariat maka tidak boleh diperdagangkan.
Misalnya seperti babi, darah, bangkai, minuman keras atau khamr, perjudian, penjualan manusia, dan juga pelacuran.
#2 Bebas dari Unsur Riba
Selain itu, dalam konsep bisnis syariah segala sesuatu yang diterima sebagai “tambahan keuntungan” tanpa dapat dibenarkan oleh salah satu pihak juga tidak dapat dibenarkan.
Hal seperti ini disebut sebagai riba al-fadl dan contohnya adalah seperti riba yang didapatkan dari bunga bank.
[Baca Juga: Riba Adalah: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Akibatnya]
#3 Akad Dasar Transaksi Bebas dari Gharar (Ketidakpastian) dan Maysir
Gharar adalah segala sesuatu yang menimbulkan unsur tidak pasti dalam transaksi atau sesuatu yang disembunyikan dalam transaksi.
Sedangkan maysir adalah segala sesuatu yang bersifat untung-untungan sehingga mengandung unsur perjudian di dalamnya.
Karena itu, dalam bisnis syariah, segala sesuatu harus sudah jelas sejak awal dan dijelaskan dalam akad transaksi. Baik dari sisi akadnya maupun sebab atau risiko yang akan diterima karena adanya akad tersebut.
Karena itu, dalam setiap transaksi bisnis yang berlandaskan syariat, segala sesuatu yang memiliki unsur ketidakpastian atau untung-untungan tidak dapat dibenarkan.
#4 Ada Ijab Qabul antara Penjual dan Pembeli
Ijab qabul dalam bisnis syariah adalah serah terima yang jelas yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Kadang kala, istilah ijab qabul dalam bisnis syariah juga disebut dengan akad bisnis atau akad jual beli.
Dengan dilakukan ijab qabul atau akad, maka baik penjual dan pembeli telah memiliki kesepakatan yang jelas, dapat dipahami, dan juga dapat diterima oleh kedua pihak.
Ijab qabul atau akad bisnis ini juga menjadi bentuk kesepakatan bersama sehingga transaksi yang berlangsung antara penjual dan pembeli dapat berlangsung dengan jelas dan tidak merugikan salah satu pihak.
#5 Perdagangan Harus dilakukan Secara Adil
Dalam menjalankan bisnis syariah, konsep keadilan menjadi sesuatu yang penting dan harus selalu dipegang oleh para pelaku bisnis.
Dengan adanya konsep keadilan ini, maka baik penjual maupun pembeli akan terbebas dari kezaliman atau sikap aniaya dan sewenang-wenang yang dapat merugikan salah satu pihak.
Ciri-ciri Bisnis Syariah
Pelajari ciri-ciri bisnis syariah berikut ini:
#1 Memiliki Akad
Akad menjadi landasan vital dalam berbagai aspek kehidupan muslim, termasuk pernikahan, bisnis, dan perbankan. Akad yang sah dan sesuai syariat Islam menjamin kehalalan dan keberkahan setiap transaksi.
#2 Halal
Bisnis syariah hanya menjual produk halal dan diperoleh dengan cara halal. Bisnis konvensional tidak memiliki batasan produk.
Hal ini memastikan produk dan prosesnya terbebas dari unsur haram dan memberikan ketenangan bagi konsumen Muslim.
#3 Tidak Mengandung Gharar, Maysir, dan Riba
Dalam Islam, terdapat aturan yang jelas terkait praktik jual beli dan produk yang mengandung unsur riba (bunga), maysir (perjudian), dan gharar (ketidakjelasan).
Ketiga unsur ini dilarang dengan tegas karena dapat mengakibatkan ketidakadilan dan potensi kerugian bagi salah satu pihak. Penegasan ini menunjukkan komitmen Islam terhadap terciptanya sistem ekonomi yang adil dan bermoral.
Dengan menghindari unsur-unsur tersebut, diharapkan tercipta transaksi yang transparan, saling menguntungkan, dan terhindar dari eksploitasi.
Pemahaman yang tepat mengenai larangan riba, maysir, dan gharar menjadi kunci bagi umat Islam dalam menjalankan aktivitas ekonomi yang sesuai dengan syariah.
Hal ini juga mencerminkan upaya Islam untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Apa Saja yang Termasuk ke dalam Bisnis Syariah
Bisnis syariah menawarkan peluang menarik bagi Anda yang ingin mengembangkan usaha berlandaskan prinsip Islami.
Setelah memahami definisi dan prinsip-prinsipnya, Anda siap menuangkan nilai-nilai tersebut dalam berbagai ide bisnis yang menjanjikan. Berikut adalah beberapa contoh bisnis syariah yang layak dicoba:
#1 Busana Muslim
Kewajiban menutup aurat bagi umat Islam, khususnya perempuan, membuka peluang bisnis syariah yang menjanjikan, busana muslim.
Gamis, terusan, baju takwa, sarung, dan jilbab adalah contoh produk yang laris manis, terlebih saat tren berganti atau jelang Idulfitri.
#2 Kuliner
Peluang bisnis kuliner halal menjanjikan keuntungan signifikan karena sejalan dengan kebutuhan masyarakat muslim akan makanan dan minuman halal.
Bisnis ini tak hanya potensial di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Mendapatkan sertifikat halal dari MUI dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
#3 Kosmetik Halal
Tren penggunaan kosmetik halal di kalangan muslimah semakin meningkat. Keraguan terhadap kehalalan produk kosmetik di pasaran mendorong mereka mencari alternatif yang terjamin.
Peluang ini dapat dioptimalkan sebagai bisnis syariah yang menjanjikan. Langkah awal adalah mempelajari kandungan dan distributor produk kosmetik halal.
Selanjutnya, membuka toko khusus kosmetik halal akan memudahkan konsumen dalam menemukan produk yang mereka cari.
Bisnis ini memiliki potensi besar di Indonesia, mengingat besarnya populasi muslim dan gaya hidup syariah yang mulai menggeliat. Dengan strategi yang tepat, bisnis ini dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
#4 Distro Muslim
Distro, singkatan dari distributor outlet, merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, termasuk di ranah syariah.
Distro muslim, yang masih tergolong jarang, menawarkan produk fashion muslim yang modis dan sesuai syariah sehingga menjawab kebutuhan anak muda masa kini.
Keunikan distro muslim terletak pada perpaduan gaya fashion kekinian dengan nilai-nilai Islami. Hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen yang ingin tampil keren dan tetap religius.
Peluang bisnis ini patut dilirik, mengingat tingginya minat masyarakat terhadap fashion muslim, khususnya di kalangan anak muda.
#5 Salon Muslimah
Salon Muslimah hadir sebagai solusi bagi muslimah yang mendambakan perawatan kecantikan dengan rasa nyaman dan aman.
Konsep salon ini mewajibkan semua pegawai dan pelanggannya adalah perempuan, sehingga muslimah dapat bebas berhijab dan menjaga aurat tanpa rasa risih.
Kehadiran Salon Muslimah tak hanya menjawab kebutuhan muslimah akan perawatan kecantikan, tetapi juga membuka peluang bisnis syariah yang menjanjikan.
#6 Daycare Islami
Meningkatnya jumlah perempuan muslimah yang berkarier memicu kebutuhan akan daycare yang tak hanya mengasuh anak, tapi juga menanamkan nilai-nilai Islam.
Peluang ini membuka jalan bagi bisnis daycare Islami yang berkonsep seperti daycare biasa, namun dengan tenaga ahli yang mampu mengasuh dan mengajarkan nilai-nilai Islam kepada anak-anak.
Perlu diingat bahwa izin usaha dari dinas pendidikan dan kebudayaan setempat adalah hal yang krusial dalam menjalankan bisnis ini.
[Baca Juga: Daftar Bisnis Syariah yang Bisa Dilakukan Semua Orang]
Tren Bisnis Syariah Terus Melambung
Bisnis syariah terus mengalami tren positif dari hari ke hari. Hal ini didasari peningkatan spiritualitas masyarakat dan keinginan untuk hidup sesuai tuntunan agama.
Untuk bisa mengatur uang pribadi dan bisnis secara ideal, Anda bisa membaca ebook dari HOOQ.ID berjudul Pentingnya Mengelola Keuangan Pribadi & Bisnis.
Anda bisa memanfaatkan situasi ini untuk mendapat penghasilan melalui bisnis halal. Sebagai tambahan referensi seputar pengelolaan keuangan bisnis, simak tayangan yang tersemat berikut ini.
Disclaimer: HOOQ.ID adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
HOOQ.ID bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Demikian pembahasan tentang bisnis syariah. bagaimana tanggapan Anda? Sampaikan di kolom komentar di bawah.
Jangan lupa bagikan artikel ini di media sosial untuk membantu rekan yang butuh insight baru. Terima kasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Muhammad Dicky Syaifudin
Sumber Referensi:
Buku:
- Abdurrahman Misno. Pengertian, Sumber Hukum, dan Karakteristik Hukum Bisnis Islam. Jakarta: Universitas Terbuka.
- Asmuni dan Siti Mujiatun. 2016. Bisnis Syariah: Suatu Alternatif Pengembangan Bisnis yang Humanistik dan Berkeadilan. Medan: Perdana Publishing.
Artikel Internet:
- Admin. 02 Oktober 2023. Bisnis Syariah: Pengertian, Hukum, Prinsip, & Contohnya. Ocbc.id – https://bit.ly/4bOEp6Y
- Admin. 08 Juni 2022. Apa Itu Bisnis Syariah? Simak Definisi dan Contoh-contohnya. Adirafinancae.com – https://bit.ly/4bK4ILt
- Admin. Memahami Perbedaan Bisnis Syariah dan Bisnis Konvensional. cimbniaga.com – https://bit.ly/3IgfgEl
Sumber Gambar: