Pola Descending Triangle – InvestBro

Pada artikel sebelumnya, penulis telah membahas tentang pola ascending triangle, bentuknya, dan bagaimana pola ini dapat menunjukkan adanya perubahan atau kelanjutan dari sebuah trend. Pada artikel kali ini penulis akan membahas jenis pola harga triangular lainnya yaitu segitiga menurun dan apa indikasi harga suatu aset. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu segitiga menurun?

Seperti namanya, segitiga menurun adalah model pergerakan harga suatu aset yang berbentuk segitiga dengan kemiringan ke bawah. Dalam pola ini, garis resistance menjadi bagian miring dari segitiga dan garis support menjadi bagian datar.

Ini menunjukkan bahwa titik tertinggi harga aset terus menurun, sementara titik terendah harga (garis support) relatif tidak berubah. Itu berarti, tekanan penjualan lebih kuat dari tekanan beli, sehingga mendorong harga turun meskipun gagal beberapa kali. Pada puncaknya, pergerakan harga berhasil menembus garis support dan terus menurun.

Seperti segitiga naik, pergerakan harga suatu aset harus naik turun beberapa kali sebelum bisa disebut sebagai descending triangle. Begitu pula jarak antara ujung bawah garis resistance yang membentuk pola ini paling banyak ⅔ atau ¾ kali jarak ujung garis ke atas (titik pertemuan virtual antara garis resistance dan support).

Apa yang dimaksud dengan segitiga menurun?

Segitiga menurun satu dari pola harga bearish atau pola harga yang menunjukkan trend bearish (harga turun). Oleh karena itu, jika pola ini berada di tengah tren bearish, kemungkinan besar tren penurunan harga akan berlanjut (kelanjutan).

Pola ini juga bisa muncul saat trend harga sedang naik (bullish). Jika Anda menemukan pola ini di tengah uptrend, artinya tekanan beli (banteng) mulai kalah sejak itu tekanan penjualan, sehingga cepat atau lambat tren harga naik akan berakhir dan tren harga akan memasuki fase distribusi (penurunan).

Contoh Segitiga Turun

Contoh Segitiga Turun
Gambar 1: Contoh segitiga menurun (Sumber: DailyFx)

Pada gambar di atas, Anda dapat melihat bahwa setelah beberapa penurunan, harga aset naik ke titik A, lalu turun dan naik lagi, namun hanya sampai titik di bawah titik A. Ini terjadi beberapa kali sebelum akhirnya menembus. pada level support, dan harga aset terus menurun.

Cara berdagang dengan segitiga menurun

Karena indikator price action ini menunjukkan potensi penurunan harga aset, maka strategi trading yang paling tepat untuk diterapkan adalah penjualan singkat (penjualan kosong). Short selling adalah perdagangan berisiko tinggi yang biasanya dilakukan oleh pedagang berpengalaman.

Dalam perdagangan ini, pedagang meminjam aset dari perusahaan pialang untuk dijual di pasar. Keuntungan dari pedagang, yang disebut short seller, adalah bahwa harga suatu aset benar-benar turun setelah mereka menjualnya dan sebelum aset tersebut jatuh tempo untuk dikembalikan. Akibatnya, pedagang dapat mengembalikan aset yang dipinjam ke broker dengan harga lebih rendah dari yang seharusnya.

Dengan datangnya pola menurun segitiga pada grafik penjual pendek Anda bisa membuka entry point saat harga sudah menembus garis support. Untuk profit, short seller bisa masuk posisi exit saat jarak antara titik breakout awal dan titik take profit sama dengan jarak antara titik A dan titik B. Selain itu, trader juga bisa melakukan stop loss saat harga berada di level tersebut. C (lihat .gambar 1 di atas).

Meski terlihat menguntungkan, short selling pada dasarnya adalah perdagangan berisiko tinggi. Karena belum ada kepastian harga aset akan turun seperti yang mereka kira. Bahkan, ada kemungkinan harga aset memang akan naik, artinya short seller harus mengembalikan aset yang mereka pinjamkan ke broker dengan harga lebih tinggi.

Kekuatan dan kelemahan dari segitiga menurun

Kelebihan dan kekurangan model descending triangle kurang lebih sama dengan kelebihan dan kekurangannya. segitiga naik. Keunggulan pertama adalah pola ini mudah ditemukan dan diidentifikasi, apalagi dengan berbagai fitur charting yang tersedia di aplikasi trading modern.

Manfaat kedua adalah pola ini dapat membantu trader menetapkan target profit yang jelas. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, trader bisa mengambil target profit saat harga turun (untuk segitiga menurun) atau lebih (hingga segitiga naik) setara dengan jarak antara titik A dan titik B. Selain itu, seorang trader juga bisa mulai membuka posisi sebelum pola terbentuk penuh, meskipun sebaiknya membuka posisi hanya setelah breakout.

Namun kekurangannya adalah masih ada kemungkinan terjadinya reversal atau sideways, serta kemungkinan false signal akibat breakout yaitu false breakout. True breakout juga bisa menghasilkan sinyal palsu jika pergerakan harga setelah breakout ini tidak seperti yang Anda harapkan.

Oleh karena itu, indikator price action ini tidak boleh digunakan sendiri, melainkan harus digunakan bersamaan dengan indikator teknikal lainnya seperti Bollinger band, rata-rata bergerak atau indikator teknis lainnya berdasarkan statistik dan trader juga harus ingat untuk menetapkan stop loss.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *