Rugi Investasi? Jangan Panik, Lakukan 3 Hal Ini

Apa yang harus dilakukan jika rugi investasi? Tentunya pengalaman rugi saat berinvestasi, sangat menjengkelkan. Berikut ini 3 cara yang dapat Anda lakukan untuk bangkit ketika rugi investasi saham.

 

Summary:

  • Sering kali investor mengalami kerugian investasi akibat kesalahan pribadi dan kesalahan kondisi pasar.
  • Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk bangkit dari rugi investasi yaitu review investasi, rebalancing, dan eksekusi rencana.
  • Kunci utama dalam investasi adalah sabar dan disiplin, termasuk konsistensi dalam keputusan, investasi rutin, dan evaluasi berkala.

 

Cara Bangkit dari Kerugian Investasi

Setiap investor pasti pernah mengalami yang namanya rugi, baik itu floating loss (rugi yang belum terealisasi) atau rugi yang sudah terealisasi.

Lalu, apa yang harusnya investor lakukan ketika melihat portofolio investasinya merah? Berikut ini 3 hal yang biasanya kami (perencana keuangan) lakukan pada saat me-review investasi yang sedang merugi:

 

#1 Review Investasi Saat Ini

Langkah pertama, coba review investasi yang Anda miliki.

Berikut ini contoh portofolio investasi salah satu klien yang terdiri dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham dan saham.

Nama Produk Periode Investasi  Jumlah  Harga Beli Harga Saat Ini Posisi
Reksa Dana Pasar Uang A 3 tahun          288.462            1.040            1.159 11,44%
Reksa Dana Pendapatan Tetap B 2 tahun            92.937            3.228            3.519 9,01%
Reksa Dana Saham A 2 tahun            27.115            1.844 1.803 -2,22%
Saham           
  AAAA 3 tahun            60.900            1.640            1.215 -25,91%
  BBBB 4 tahun            68.700            4.370            4.940 13,04%
  CCCC 1 tahun            25.700            3.900            3.170 -18,72%
  DDDD 3 tahun            50.000            1.015            1.055 3,94%
  EEEE 4 tahun              5.200          19.550          24.825 26,98%

 

Jika dilihat dari posisi, beberapa saham sedang mengalami kerugian (floating loss) yaitu reksa dana saham A, saham AAAA dan saham CCCC.

Floating Loss adalah kondisi investor/trader mengalami kerugian karena nilai investasi mengalami penurunan dibandingkan dengan modal awal (saat membeli).

Kerugian floating hanya kerugian di dalam tampilan aplikasi investasi, karena belum terealisasi/belum terekesekusi. Kondisi floating loss adalah kondisi yang wajar dialami oleh investor.

Bagaimana cara me-review investasi?

  • Pastikan apakah investasi sekarang masih sesuai dengan tujuan investasi, baik pemilihan produk, alokasi investasi maupun jumlah produknya.
  • Jika ada produk investasi yang mengalami floating loss, maka lakukan analisis produknya. Misal, investasi saham AAAA atau saham CCCC mengalami floating loss. Cek apakah kerugian tersebut terjadi karena perubahan fundamental atau berita negatif (negative sentiment).
  • Tahap selanjutnya tentukan apakah akan menambah beli (averaging down), menjual rugi (cut loss) atau tunggu dulu (wait and see).

 

Misalnya, setelah melakukan analisis produk, ternyata saham AAAA dan CCCC tidak terjadi perubahan fundamental (laporan keuangan perusahaan tetap baik).

Keputusan yang bisa Anda lakukan adalah:

  1. Beli lagi Saham AAAA sebesar Rp80 juta, di harga saat ini. Kurang lebih jumlah kepemilikan saham AAAA akan bertambah sebanyak 65.000 lembar dan harga rata-rata menjadi Rp1.459.
  1. Beli lagi Saham CCCC sebesar Rp20 juta, di harga saat ini. Kurang lebih jumlah kepemilikan saham CCCC akan bertambah sebanyak 6.300 lembar dan harga rata-rata menjadi Rp3.572.
Nama Produk Periode Investasi  Jumlah  Posisi Action Plan
Reksa Dana Pasar Uang A 3 tahun          288.462 11,44%  
Reksa Dana Pendapatan Tetap B 2 tahun            92.937 9,01%  
Reksa Dana Saham A 2 tahun            27.115 -2,22% wait and see
Saham         
  AAAA 3 tahun            60.900 -25,91% average down, Rp 80 juta
  BBBB 4 tahun            68.700 13,04%  
  CCCC 1 tahun            25.700 -18,72% average down, Rp 20 juta
  DDDD 3 tahun            50.000 3,94%  
  EEEE 4 tahun              5.200 26,98%  

[Baca Juga: Kenali Value Trap Agar Tidak Terjebak ‘Emiten Lumpuh’, Wajib Tahu!]

 

#2 Mulai Lakukan Rebalancing Portofolio

Tahap berikutnya adalah susun ulang portofolio investasi atau portfolio rebalancing.

Rebalancing portofolio adalah proses penyesuaian kembali alokasi aset dalam portofolio investasi untuk memastikan kesesuaian dengan profil risiko dan tujuan investasi yang telah ditetapkan. Proses ini penting karena seiring waktu, perubahan nilai pasar dapat menggeser alokasi aset dari target awal.

Perhatikan contoh berikut ini.

Ini adalah komposisi alokasi aset pada saat awal investasi:

aset awal

Ketika melakukan rebalancing, maka alokasi aset akan menjadi seperti ini.

setelah rebalancing

 

Ketika mengubah komposisi investasi, Anda perlu memastikan portofolio baru sesuai dengan tujuan investasi.

Setidaknya ada 7 hal yang menjadi pertimbangan saat menyusun portofolio investasi, yaitu:

  1. Keuntungan (return) yang Anda harapkan.
  1. Risiko (risk) yang dapat Anda toleransi.
  1. Periode investasi (time horizon).
  1. Likuiditas (liquidity) atau kemudahan untuk mencairkan produk investasi.
  1. Perpajakan (tax) apakah final atau pajak penghasilan progresif.
  1. Legalitas (legal), pastikan produk investasi dan tempat membelinya di bawah OJK.
  1. Ketentuan lainnya (under circumstances), misal investasi syariah, ESG atau kemudahan untuk waris.

 

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai investasi, silakan download      ebook gratis Panduan Praktis Menuju Investasi yang Sukses.

 

#3 Eksekusi

Tahap terakhir untuk bangkit dari rugi investasi adalah eksekusi hasil review investasi.

Banyak investor atau trader pemula yang tergesa-gesa untuk menjual saham mereka (panic selling), ketika mengalami kerugian (floating loss).

Kondisi ini biasanya akibat keputusan pembelian yang didasarkan pada berita, saran dari teman, atau karena terbawa suasana (FOMO).

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penelitian dan memahami produk investasi yang akan Anda beli. Tak hanya itu, Anda juga harus terus memantau dan mengikuti perkembangan investasi tersebut.

Anda bisa ikut perkembangannya melalui berita, public expose, datang ke RUPS, atau membaca laporan keuangan yang keluar setiap kuartal.

 

Mengapa Seseorang Mengalami Kerugian saat Investasi?

Sebenarnya kerugian dapat disebabkan karena banyak hal, baik itu kerugian yang terjadi karena kesalahan investor atau kerugian yang terjadi karena market.

Untuk lebih jelasnya, mari kita jabarkan.

 

#1 Kerugian karena Kesalahan Investor

Berikut ini beberapa kesalahan investor yang mengakibatkan rugi investasi.

 

#1 Kurangnya Pengetahuan dan Riset

Banyak investor sering kali menghadapi kesulitan dalam memahami metode berinvestasi yang tepat dan dinamika pasar, yang pada akhirnya dapat mengarah pada pemilihan produk investasi yang tidak sesuai.

Oleh karena itu, saran saya, penting bagi Anda untuk terlebih dahulu memperdalam pengetahuan tentang analisis produk investasi, melakukan penelitian yang mendalam, dan mengikuti informasi terbaru seputar tren investasi sebelum mengambil langkah untuk berinvestasi.

[Baca Juga: Sering Terjadi! Ini 3 Kesalahan Investasi Pemula Plus Solusinya]

 

#2 Pengambilan Keputusan secara Emosional

Investor atau trader pemula sering kali terjebak oleh emosi seperti ketakutan (fear), keserakahan (greed), atau ketidaksabaran (impatience). Ketiga emosi tersebut dapat mengganggu logika dan menyebabkan keputusan investasi yang tidak berdasar.

Dalam dunia investasi saham, banyak orang cenderung membeli saham ketika harganya sedang naik (fase euforia) dan menjualnya ketika harganya menurun.

Saran saya adalah selalu bertindak disiplin dalam membuat keputusan investasi. Pilihlah produk yang sesuai dengan tujuan investasi Anda. Tak lupa, hindari membuat keputusan hanya berdasar pada emosi semata.

 

#3 Mengabaikan Manajemen Risiko

Banyak investor menghadapi kesulitan dalam menerapkan diversifikasi investasi. Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:

  • Terlalu banyak produk investasi, sehingga hasil investasi tidak maksimal. Terlalu banyak produk dapat memecah fokus dan mengurangi potensi keuntungan.
  • Tidak melakukan diversifikasi sama sekali.

 

Diversifikasi yang benar dapat membantu mengurangi risiko, terutama risiko yang bersifat unsistematis (risiko yang terkait dengan perusahaan atau sektor tertentu).

total risk

 

 

Saran saya untuk mengelola portofolio investasi, yaitu:

  1. Tetapkan ekspektasi reaslistis.

Sebelum berinvestasi, tentukan ekspektasi mengenai risk and return secara realistis. Jangan terlalu optimis atau pesimis.

  1. Kenali waktu stop loss.

Ketahui kapan Anda akan melakukan stop loss (penjualan saham jika harga turun). Ini membantu melindungi portofolio dari kerugian yang besar.

  1. Alokasi investasi yang sesuai.

Sesuaikan alokasi dengan tujuan keuangan Anda. Pertimbangkan faktor seperti jangka waktu investasi, toleransi risiko, dan hal lainnya.

 

Untuk membantu menganalisis manajemen risiko Anda, yuk diskusi dengan Perencana Keuangan HOOQ.ID untuk dapatkan strategi dan action plan yang tepat.

Hubungi dan buat janji konsultasi melalui WhatsApp di nomor 0851 5866 2940. Klik banner untuk info lebih lanjut.

konsul- INVESTASI Q3 23

 

#4 Kurang Sabar dan Tidak Disiplin

Untuk mencapai kesuksesan dalam berinvestasi, kunci utamanya adalah memiliki kesabaran dan disiplin. Seorang investor yang bijak akan memilih untuk membeli saham-saham berkualitas ketika harganya menarik atau terdiskon (margin of safety).

Selain itu, penting bagi investor untuk:

  1. Konsisten dalam Keputusan: Menjadi konsisten dalam mengambil keputusan pembelian dan penjualan, berdasarkan analisis dan strategi yang telah ditetapkan.
  1. Investasi Rutin: Melakukan investasi secara rutin setiap bulan untuk membangun portofolio secara bertahap.
  1. Evaluasi Berkala: Secara teratur, minimal sekali sebulan, melakukan evaluasi terhadap investasi yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.

 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses dalam investasi dan menghindari keputusan yang didorong oleh emosi sesaat.

 

#2 Kerugian yang Terjadi karena Kondisi Market

Pasar keuangan, dan lebih khusus lagi pasar saham, dikenal akan fluktuasi harganya yang cepat dan tidak terduga, yang berarti harga saham bisa naik atau turun dengan signifikan.

Bagi investor, mencoba menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual (timing the market) adalah tugas yang sangat sulit. Sebagai contoh, jika harga saham perusahaan A telah mencapai titik terendahnya dalam satu tahun, investor pemula mungkin menganggap ini sebagai kesempatan emas untuk membeli.

Namun, harga tersebut masih memiliki kemungkinan untuk turun lebih lanjut.

Penting untuk diingat bahwa di pasar saham Indonesia, harga per lembar saham bisa sangat rendah, bahkan sampai Rp1, sehingga kehati-hatian adalah kunci.

Kok bisa harga saham Rp1? Yuk, simak video ini untuk dapat jawabannya.

 

 

Tidak Perlu Panik saat Rugi Investasi

Sebagai investor, penting untuk memahami bahwa nilai investasi Anda mungkin mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Untuk mengelola ini, berikut adalah beberapa langkah yang disarankan oleh seorang perencana keuangan:

  1. Evaluasi Berkala: Lakukan evaluasi terhadap investasi Anda secara rutin, idealnya setiap bulan, untuk memastikan semuanya berjalan sesuai dengan rencana.
  1. Rebalancing Portofolio: Jika diperlukan, sesuaikan kembali alokasi aset dalam portofolio Anda untuk menjaga keseimbangan yang sesuai dengan tujuan investasi Anda.
  1. Eksekusi Rencana: Pastikan untuk mengikuti rencana investasi yang telah Anda buat dengan cermat.

 

Jika Anda kesulitan dalam membuat strategi investasi, Anda dapat berkonsultasi dengan saya atau perencana keuangan HOOQ.ID lainnya. Segera hubungi via WhatsApp di nomor 0851 5866 2940.

 

Disclaimer:  HOOQ.ID adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi. 

HOOQ.ID bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya.  Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

 

Jadi, Sobat HOOQ.ID tidak perlu khawatir lagi jika merugi saat investasi. Semoga informasi di atas berguna untuk Anda. Jangan lupa share artikel ini pada rekan-rekan investor lainnya supaya tidak merugi. Terima kasih.

 

Editor: Ratna Sri H.

Sumber Gambar:

  • Cover – Freepik/yanalya

Rugi Investasi? Jangan Panik, Lakukan 3 Hal Ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *